TERBAKARNYA SETAN KARENA MU’JIZAT FIRMAN ALLAH (BANTAHAN UNTUK HIKMATUL IMAN) VOLUME 2
Pembahasan ini adalah lanjutan dari pembahasan sebelumnya di sini . Berikut ini lanjutannya :
Dari
poin 1 (satu) sampai 9 (Sembilan) dapat kita kaji bahwa ketika
seseorang membaca doa ruqyah disertai dengan niat meminta perlindungan
kepada Allah maka :
1. 1.Mata jin terttutup tidak dapat melihat aurat
2. 2.Setan tidak dapat membuka pinta yang terkunci
3. 3.Membuat setan tidak dapat makan dan bermalam dirumah pembacanya
4. 4.Rumah terdindingi hingga setan tidak dapat mendekat
5. 5.Membuat setan menyingkir dari manusia
6. 6.Membuat setan lari
7. 7.Membuat setan tidak dapat masuk rumah
8. 8.Setan tidak dapat mengganggu dan mendekati manusia ketika tidur
9. 9. Membuat obor setan padam dan menaklukkan setan
Ini
contoh kecil saja, masih ada puluhan karateristik bacaan ruqyah yang
mempunyai banyak keutamaan/fungsi, jika saya postingkan semua niscaya
butuh puluhan halaman.
Nah,
lihatlah poin 1-9 diatas, sungguh bentuk pertolongan Allah itu sangat
banyak bentuknya bagi orang yang berdoa menggunakan sarana Ayat-ayat
Allah dan doa-doa Rasulullah. Ada mata setan yang tertutup, ada yang
membuat setan lari, ada yang membuat setan tak berdaya dll . Jika bentuk
pertolongan Allah itu berbagai macam rupa pertanyaannya sekarang:”
APAKAH AYAT-AYAT ALLAH BISA MEMBUAT SETAN TERBAKAR? “
Saya
jawab YA ! Salah satu bentuk pertolongan Allah adalah terbakarnya setan
ketika dibacakan pada mereka Ayat-ayat Allah sebagai siksaan Allah Swt
pada Setan dikalangan jin yang menganiaya manusia! Bentuk pertolongan
Allah berupa terbakarnya setan merupakan bentuk pembuktian fenomenologis
yang terjadi diberbagai belahan dunia ini.
Ada
banyak contoh bukti nyata berbagai pengalaman dan kisah para Ulama yang
akan membantah keyakinan Guru Utama Hikmatul Iman beserta pengikutnya
bahwa jin tidak terbakar dengan firman Allah ketika dibacakan. Berikut
ini adalah penjabarannya :
Pertama,
Syaikh Wahid Abdul Salam Baali menjelaskan reaksi keras pembacaan
ruqyah pada orang yang semula sadar menjadi tidak sadar (kesurupan)
sebagai akibat jin yang berada dalam tubuhnya menampakkan eksistensinya
karena fadhilah bacaan ruqyah syar’iyyah. Beliau menjelaskan : “ Setelah
membaca ayat-ayat ruqyah di telinganya dengan suara yang kuat, maka
akan terjadilah satu dari tiga hal berikut ini. (Lihat buku yang
berjudul “Membentengi Diri Melawan Ilmu Hitam” Penerbit Lintas Pustaka
Publisher. Halaman 77-81)
1. Korban sihir itu akan meraung-raung dan jin yang merasukinya akan berbicara dengan perantaraan si korban…..
2.
Sekiranya korban sihir merasakan penderitaan ketika dibaca seperti
kepalanya amat pening atau dadanya sesak, tetapi tidak menjerit, maka
ulangi membaca ayat tadi sebanyak 3 kali…..
3.
Jika korban sihir tidak merasakan penderitaan ketika dibacakan
ayat-ayat tadi, maka ajukanlah pertanyaan kepadanya sekiranya terdapat
tanda-tanda penderitaan sekali lagi…….”
Syaikh
Wahid menjelaskan : “ Bacakan ayat-ayat seperti biasanya, jika dia
menjerit, teruslah membacakan ayat-ayat itu. Jeritan itu pertanda telah
terjadi respon dari jin yang merasuki tubuh wanita” (Lihat buku yang
berjudul “Membentengi Diri Melawan Ilmu Hitam” Penerbit Lintas Pustaka
Publisher. Halaman 126,)Syaikh Wahid Abdul Salam Baali juga menjelaskan
bahwa “Jampi-jampi (ruqyah) ini berpengaruh pada jin sehingga akan
mengusir dan menjauhkannya atau menarik dan menghadirkannya. Mengusir
dan menjauhkan, yakni mengusir jin dari jasad sebelum dia berbicara
(melalui perantara orang yang dimasukinya) sehingga Allah telah
menghindarkan anda dari kejahatannya. Menarik dan menghadirkan, yakni
mengguncang jin dalam jasad (penderita) dan memaksanya untuk berbicara
dengan anda” (Lihat buku yang berjudul “Dialog dengan Jin Muslim” yang
diterjemahkan oleh Abu Maulana Hakim Al-Ghifari) halaman 81-82)Pada
berbagai contoh kasus pengobatan yang dilakukan Syaikh Wahid yang telah
ditulis dalam bukunya bisa kita lihat bahwa ketika para pasien
mendatangi syaikh Wahid dalam keadaan sadar dan terlihat sehat secara
fisik. Namun ketika dibacakan baru mereka menjadi tidak sadar seperti
menjerit, menangis, berguling-guling sebab jin yang menguasai tubuh
pasien (baik sudah disadari atau tidak disadari) terbakar dengan
ayat-ayat Ruqyah.
Kedua,
Syaikh Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin, mengatakan: “ Setelah
dibacakan ayat-ayat ruqyah ini, maka ada tiga kemungkinan yang terjadi:
(Lihat buku yang berjudul “Pengobatan Syar’iyah dari gangguan Jin, Sihir
dan Penyakit Jiwa” Penerbit Pustaka Progressif. Halaman 82)
1. Penderita akan tersungkur (akibat bacaan ruqyah) dan jin yang merasuk ke dalam tubuhnya akan berbicara.
2. Penderita tidak tersungkur, namun terlihat gejala-gejala kerasukan jin.
3. Tidak terjadi sesuatu padanya dan keadaan ini bisa jadi penyakit yang diderita adalah penyakit boasa atau penyakit kejiwaan”.
Ketiga,
Syaikh Ali Murtadha As-Sayyid menjelaskan, untuk mengetahui apakah ada
jin dalam tubuh seseorang (walau zahirnya dia terlihat sadar) adalah
dengan cara meruqyahnya. (Lihat buku yang berjudul “Bagaimana Menolak
Sihir dan Kesurupan Jin” Penerbit Gema Insani. Halaman 140.)Berikut ini
penjelasan Syaikh Ali Murtadha As-Sayyid :”…..Kita akan mulai jawaban
tersebut dengan memahami tanda-tanda kesurupan dan kedatangan jin kepada
orang yang menderita (setelah diruqyah).
1. Bergetar pada pengujung tubuh.
2. Tanda perubahan pada muka, berbalik mata dan mulut.
3. Kadang-kadang jin berbicara melalui lisan orang yang kesurupan dengan dialek atau bahasa yang berbeda-beda.
4. Kadang-kadang muncul kekuatan yang luar biasa yang berbeda dengan ondisi biasa.
5. Kadang-kadang hanya dengan mengeluarkan air mata atau meletakkan jari-jarinya pada telinga agar tidak mendengarkan Al-Qur’an
6.
Kadang-kadang berteriak dengan keras, menyepak dengan kedua tangan dan
kakinya. Hal semacam ini tidak perlu ditakuti karena aksi jin dalam
badan itu terbatas dengan kekuatan yang ada pada manusia.”
Keempat,
Syaikh Ibrahim Abdul Alim, menceritakan contoh nyata kasus orang yang
semula terlihat sadar secara fisik namun setelah diruqyah terjadi reaksi
keras. (Lihat buku yang berjudul “Rujukan Lengkap Masalah Jin dan
Sihir” Penerbit Pustaka Al-Kautsar. Halaman 155)Berikut ini Syaikh
Ibrahin menceritakan kisahnya : “ Ada seorang gadis yang tiap kali
dilamar oleh seorang pemuda, maka dia terkena berbagai penyakit dan
menolak pinangan tersebut tanpa sebab yang jelas. Ketika peminang
tersebut telah pergi maka perempuan itu pun sehat kembali. Dan ketika
keluarganya bertanya kepadanya sebab penolakannya, ia berkata “aku tidak
tahu, seolah-olah ada yang mendorongku melakukan hal itu”. Setelah hal
ini terjadi berulang-ulang keluarganya curiga akan keadaan ini, lalu
mengirimnya padaku. Setelah memeriksa keadaannya jelaslah bagiku ia
telah terkena sihir penunda pernikahan. Lalau saya dudukkan dia, dan aku
mengucapkan seruan (doa-doa ruqyah) pada telinganya. Beberapa saat
kemudian aku temukan badannya bergetar dan sebelum selesai seruan
tersebut, jin yang ada didalam tubuhnya berbicara dengan menggunakan
lisan wanita tersebut………”[/justify]
Kelima,
Syaikh Khil bin Ibrahim Amin dan Syaikh Jamal al-Shawali, menjelaskan
persiapan sebelum diruqyah untuk orang yang dicurigai memiliki gangguan
jin dalam dirinya. Mereka telah mendiagnosa pasien sebelum ruqyah
dilaksanakan. Lalu menjelaskan juga tekhnik menghadapi jin yang muncul
pada saat dibacakan ayat-ayat ruqyah. (Lihat buku yang berjudul “Sihir
dan Pengobatannya” Penerbit Karya Agung Surabaya. Pada halaman 33-35)
Berikut
ini penjelasan dari Syaikh Khil bin Ibrahim Amin dan Syaikh Jamal
al-Shawali : “Setelah memperoleh jawaban ( Peruqyah sudah mengetahui
keluhan pasien yang akan diruqyah), tabib melakukan terapi dengan
membacakan ruqyah kepada pasien. Bacaan-bacaan ruqyah yang dibaca adalah
sebagai berikut :
1. Membaca surah al-Fatihah.
2. Membaca ayat Kursi
3. Membaca surah al-A’raf dalam ayat 117-122
4. Membaca surah Yunus ayat 81-82
5. Membaca surah Thaha ayat 69
6. Membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas
Setelah
membaca ruqyah, tabib meniupkan bacaan itu kepada pasien (yang
diruqyah) dan berbicara (setelah terjadi reaksi keras yang menunjukkan
jin sudah menampakkan eksistensinya dengan menggunakan tubuh pasien)
kepada jin yang menjadi pelayan sihir, lalu bertanya kepadanya tentang
siapa namanya, kepercayaannya apa, dan tempat sihirnya dimana. Setelah
itu ia diberi tahu bahwa sihir adalah perbuatan zalim dan penyihir
adalah kafir dan tidak boleh bergaul dengannya.”
Keenam,
Syaikh Muhammad ash-Shaayim mengatakan : “Ketika ayat-ayat al-Qur’an
dibacakan, terutama pada permulaannya, biasanya wajah si penderita akan
memerah, tubuhnya akan berontak bergerak kesana kemari dan matanya
melotot tertuju pada penyembuh……”(Untuk lebih jelas silahkan baca buku
“Wawancara dengan Setan” Penerbit Pustaka Hidayah halaman 43 )
Syaikh
Muhammad ash-Shaayim juga menceritakan bahwa beliau diundang oleh
seorang laki-laki yang merasakan keanehan pada rumahnya sebab
keluarganya yang tinggal dirumah sering merasa sumpek dan sering mencium
bau-bauan yang tidak sedap. Maka Syaikh Muhammad ash-Shaayim mulai
menanyai seluruh anggota keluarga laki-laki tersebut. Ketika Syaikh
Muhammad ash-Shaayim mulai mengadakan wawancara terhadap istri laki-laki
tersebut yang semula tampak sehat dan sadar tiba-tiba menunjukkan
reaksi adanya jin dalam tubuh wanita tersebut. Berikut kisah yang
diceritakan Syaikh Muhammad ash-Shaayim: “ Istri pemilik rumah itu aku
dudukkan disebelah kananku. Ketika aku menatapnya untuk menanyai
beberapa pertanyaan khusus tentang keadaan yang dirasakannya karena
sihir, wajahnya langsung memucat dan gemetar hingga keringatnya
bercucuran. Ketika itulah aku membacakan ayat-ayat pengusir setan.
Kemudian aku mendengar suara jin yang berbicara “aku akan keluar….aku
akan keluar….lepaskan aku….aku akan keluar…” (Untuk lebih jelas silahkan
baca buku “Wawancara dengan Setan” Penerbit Pustaka Hidayah, hal. 111)
Ketujuh,
Ustadz Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc, telah menceritakan pengalamannya
bahwa dia merasakan ada keanehan dalam dirinya, dia ketika hendak tidur
merasakan ada yang menindih dan menyikut tubuhnya, lalu ia sering
merasakan sakit pada tubuhnya (Ustadz Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc hanya
merasakan sakit namun sama sekali tidak ada reaksi ketidaksadaran
seperti kerasukan jin) namun setelah beliau mendatangi seorang Ustadz di
asrama mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di
bilangan Bukit Duri Tanjakan Jakarta Selatan untuk diruqyah, ternyata
yang menyakiti tubuhnya dan yang selalu mengganggu tidurnya adalah
akibat dari sihir. Sebab sewaktu diruqyah ada reaksi keras dari jin
sihir yang ada dalam tubuhnya. Alhamdulillah setalah diruqyah, Ustadz
Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc terlepas dari penyakitnya selama ini. (Untuk
mengetahui lebih jelas kisahnya, anda bisa memiliki buku karangannya
yang berjudul“ Rahasia Keagungan Ruqyah Syar’iyyah” Penerbit Alsina
Press. Halaman 122-129.)
Kedelapan,
Ustadz M.H.M Hasan Ismail, menjelaskan efek yang terjadi dalam ruqyah,
baik ruqyah secara massal atau ruqyah individu yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. gerakan fisik, gerakan tangan, kepala, raut muka, mata berkedip cepat
2. Gerakan-gerkan jurus bela diri dsb
3. Suara atau ucapan, teriakan, menangis, kesakitan, marah dsb
4. Batuk-batuk keras (seperti ada yang hendak dikeluarkan)
5. Bersendawa terus-menerus, bersin-bersin
Ustadz
M.H.M Hasan Ismail lalu menjelaskan: ”Lakukan ruqyah secara intensif
secara individu, ajaklah jin untuk berbicara, dida’wahi, diajak
bertaubat, lantas diperintahkan untuk keluar”.(Lihat bukunya “ Ruqyah
dalam Shahih Bukhari” Penerbit Aulia Press. Halaman 105)
Kesembilan,
Ustadz Yusuf Abdussalam, mengatakan : “Apabila penderita memang
digangggu jin maka Insya Allah cepat atau lambat akan terlihat reaksi
dari tubuhnya. Bisa berupa gerakan-gerakan tak terkontrol, atau yang
paling keil adalah gemetar. Teruskan bacaan sampai ia berteriak atau
mengeluh kesakitan. Tak perlu ragu bahwa yang kesakitan itu bukanlah
penderita meski seolah-olah penderita yang kesakitan atau kepanasan. Jin
akan merasa panas bila mendengar ayat-ayat al-Qur’an. Dia akan
meminta-minta untuk dihentikan atau berbuat agar kita kasihan kepada
penderita.” (Lihat buku yang berjudul “Ruqyah Syar’iyyah” Penerbit Media
Insani. Halaman 120)
Kesepuluh,
Ustadzah Ummu Maryam menjelaskan reaksi dalam terapi ruqyah yang dapat
terjadi pada seseorang yang dicurigai disihir atau memiliki jin dalam
dirinya (walau sebelunya belum pernah kesurupan) :
Reaksi
(kerasukan) yang terjadi setelah dibacakan ayat-ayat suci al-Qur’an
pada seseorang yang memiliki jin dalam dirinya adalah :
1. Gelisah, hal ini biasanya tampak ketika membaca atau mendengarkan ayat-ayat ruqyah.
2. Bertambahnya rasa pusing dan sempit pada dadanya saat dibacakan ruqyah syar’i.
Gemetar
pada ujung-ujung jari si sakit dan debatan hebat di jantungnya disertai
ketakutan yang sangat pada beberapa keadaan disela-sela pembacaan
ruqyah.(Lihat buku yang berjudul “ Panduan Praktis Terapi Penyembuhan
Syar’i”. Penerbit Pustaka At-Tibyan. Hal 51.)
jika memang menurut kalian firman Allah Swt tidak
bisa mengusir dan mengalahkan jin maka apalagi yang bisa melindungi
kita dari godaan syaitan? jika bacaan ta’awudz, ayat kursi, Al-Ikhlas,
Al-Falaq, An-nas juga bacaan al-Qur’an lainnya tidak bisa mengusir jin
dan mengalahkan bahkan membakar jin maka ikhtiar apa lagi yang bisa kita
lakukan???? Dengan menggunakan tenaga metafisik???? Ada banyak klaim
dengan latihan tenaga metafisik bisa terbentuk medan energi aura dari
tubuh hingga setan tidak bisa mendekat, ada banyak klaim dengan kekuatan
tenaga dalam bisa menghancurkan jin (dengan ilmu badai api/ ilmu kulmi
andalan Hikmatul Iman contohnya) hingga tidak perlu melakukan ruqyah
lagi…… Na’udzubillahi mindzalik…… Ya Akhi ya Ikhwan taqwallah……
bertaqwalah pada Allah, Rasulullah masih meruqyah dirinya sendiri ketika
berhadapan dengan jin dan tidak ada dalil nabi memakai aura tenaga
dalam untuk mengalahkan syetan?? Bahkan para shahabat tidak luput dari
godaan syaithan, yang mereka lakukan bukan membuat medan energi tenaga
dalam melainkan menggunakan ruqyah syar’iyyah sebagai benteng
perlindungan!
………………………..bersambung…………………….
No comments:
Post a Comment